Skip to main content

Bos Jangan Tahu ...

Ari sedang bingung. Sebenarnya bukan dia yang seharusnya bingung, tapi Reina. Masalahnya, Ari ikut-ikutan bingung karena dia juga terlibat. Reina sudah sering datang terlambat di kantor. Bukan itu saja. Dia juga sering pulang lebih awal kalau atasan mereka sedang tidak di kantor. Seperti bermain kucing-kucingan deh. Kalau atasan pergi, Reina pulang lebih cepat. Malah, kadang-kadang pada jam makan siang, Reina bisa keluar makan hingga dua jam lamanya. Tapi kalau atasan ada di kantor, Reina tampaknya rajin bekerja.

Ari dan teman-teman lainnya sebenarnya tidak senang dengan sikap Reina. Mereka sendiri tidak pernah berbuat demikian. Bahkan ada yang sudah bekerja enam tahun lamanya, tapi tidak pernah berbuat seperti Reina. Sulitnya, setiap kali Reina akan terlambat, dia minta tolong teman-temannya agar mewakilinya mengisi buku absensi. Demikian pula ketika dia pulang lebih awal, dia titip absensi. Selain itu, dia selalu bilang:"Jangan bilang-bilang Bos ya?"




Ari dan teman-temannya merasa sungkan dan tidak enak sehingga mereka terpaksa diam saja dan tidak melapor ke atasan. Tapi sebenarnya dalam hati kecilnya mereka merasa bersalah dan takut ketahuan atasan juga.

Hari ini, tanpa disangka-sangka, atasan mereka datang ke kantor setelah makan siang. Reina belum kembali dari istirahat makan siang.
Ketika atasan menanyakan Reina kemana, Ari mengatakan Reina sedang makan siang. Tapi setelah hampir pukul dua Reina belum kembali, atasannya bertanya lagi. Ari bingung. Terpaksa dia menjawab bahwa dia tidak tahu kemana Reina pergi. Ternyata Reina kembali ke kantor pukul dua lebih. Atasan langsung menanyakan Reina dari mana. Sambil terbata-bata Reina mengatakan tadi dia makan siang. Tapi ketika ditanya mengapa sampai demikian lama, dia tidak bisa menjawab.

Merasa ada sesuatu yang tidak wajar, atasan mereka langsung bertanya kepada bagian keamanan yang berjaga di depan kantor. Bagian keamanan mengatakan apa adanya dengan jujur. Dari mereka, akhirnya ketahuan bahwa Reina selalu pergi makan siang hingga dua jam lebih. Dia juga sering datang terlambat dan pulang lebih awal.

Tentu saja atasan marah sekali. Selama ini beliau tidak pernah marah karena memang bukan termasuk orang yang emosional. Tapi dalam kasus ini, mau tak mau beliau marah. Reina dipanggil dan diajak bicara mengenai hal itu. Beliau bertanya mengapa Reina berbuat semacam itu. "Apakah karena tidak suka bekerja di sana? Atau apa?" Dengan perasaan bersalah, Reina meminta maaf dan mengaku sebenarnya dia suka bekerja di perusahaan itu. Hanya saja dia memang sering terlambat bangun pagi. Kemudian rumahnya jauh, sehingga kalau dia bisa pulang lebih awal, maka dia tidak perlu bermacet-macet di jalan.

Adapun dia perlu waktu agak lama untuk makan siang karena dia selalu makan siang bersama pacarnya. Tempat makannyapun selalu berpindah-pindah dan agak jauh dari kantor, sehingga dia terlambat tiba di kantor.

Atasannya sangat menyayangkan hal itu. Beliau berpendapat, kalau dari awal sudah tidak suka bekerja di sana, apalagi nanti. Kalau sejak awal bekerja, Reina sudah tidak jujur, bagaimana beliau bisa percaya lagi? Apalagi Reina masih dalam masa percobaan. Belum tiga bulan bekerja. Akhirnya, terpaksa Reina diminta mengundurkan diri.

Setelah itu, Ari dan teman-teman lain dipanggil atasan. Beliau menanyakan mengapa selama ini tidak ada yang melaporkan masalah Reina kepadanya. Beliau berkata:"Satu hal yang saya paling tidak suka adalah perkataan 'Jangan bilang-bilang Bos', atau 'Bos jangan sampai tahu.'

Beliau menjelaskan bagi beliau, kepercayaan adalah nomor satu dalam bekerja. "Saya percaya pada kalian. Saya harap kalian percaya saya dan kalian juga memang bisa dipercaya. Dengan demikian, bekerja menjadi nyaman dan menyenangkan.

Hanya orang yang melakukan kesalahan yang akan mengucapkan kata-kata 'Bos jangan tahu'. Hanya orang yang merasa bersalah yang akan merasa takut kalau ketahuan. Selama kita berbuat benar, tidak ada yang perlu ditakuti bukan? Supaya tidak takut, berbuatlah benar dan juga jangan berpihak kepada yang salah."

Betul juga sih, pikir Ari. Ari bersyukur. Untung beliau bijaksana. Ari dan teman-temannya dimaafkan. Tapi kini Ari dan semua temannya mengerti bahwa selama ini mereka ikut merasa bersalah karena telah ikut melindungi kesalahan Reina. Tanpa sadar, mereka ikut merasa takut ketahuan, padahal yang bersalah bukan mereka semua. Mereka semua hanya menjadi korban perbuatan Reina.

Sekarang, Ari berniat menghindari ungkapan 'Bos jangan tahu!'. Caranya? Tidak melakukan kesalahan. Kalaupun salah, lebih baik mengaku dan meminta maaf serta berniat mengubahnya. Toh, akhirnya pasti ketahuan juga. Mana ada sih perbuatan buruk yang pada akhirnya tidak ketahuan?

Do the right thing! It will set you free from fear!

Sumber: Bos Jangan Tahu oleh Lisa Nuryanti, Director Expands Consulting & Training Specialist

Comments

Popular posts from this blog

Manajemen Upah dalam Perspektif Islam

Islam adalah Dien yang diturunkan oleh Allah untuk mengatur seluruh sendi kehidupan manusia, tidak hanya dalam hal ibadah secara vertikal namun juga hubungan antar manusia dan lingkungan secara horizontal yang dapat juga bernilai ibadah. Karena seluruh kegiatan manusia memiliki tuntunan dalam Islam, maka demikian pula halnya saat seseorang/lembaga ingin mempekerjakan orang lain pun sudah diatur dalam Islam tentang tatacara pengupahan dalam hubungan kerja tersebut. Karena bekerja adalah bagian dari ibadah, maka pekerja diajarkan untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan ihsan dan itqan . Sebaik yang dia bisa lakukan dan berupaya untuk dapat memberikan hasil yang terbaik pula. Dengan konsep ihsan , yang di dalamnya ada muraqabah (rasa senantiasa diawasi oleh Allah SWT) maka tidak akan ada lagi penyalahgunaan sumber daya maupun waktu yang akan dilakukan oleh pekerja meskipun pengawasan dari pemberi kerja tidak dilakukan dengan ketat. Dengan konsep ihsan dan itqan ini pula maka pe

Sukabumi 6-7 November 2013

Sudah lama juga ya gak ke Sukabumi, kalau gak salah terakhir tahun lalu, saat menemani teman teman BMT Berkah Darajat dari Garut melakukan study banding ke BMT Kartini di Kabandungan, Sukabumi. setelah sekian lama, akhirnya Rabu lalu, 6 November 2013 saya kembali mendapat kesempatan berkunjung ke Sukabumi, biasalah.. urusan pekerjaan.... :) Rabu pagi itu, saya berangkat dari kantor sekitar pukul 9 pagi, setelah menjemput rekan kerja di sekitar Kuningan, kami bertiga pun langsung berangkat menuju lokasi, rencananya kami akan bertemu dengan rombongan lain di sekitar Lido. Karena posisi kami saat itu di Kuningan, maka diputuskan untuk melewati jalan alternatif melalui kawasan Tebet dan keluar di Gelael Pancoran kemudian baru masuk tol dalam kota dan dilanjutkan ke tol Jagorawi. Di sepanjang perjalanan dari Jakarta hingga keluar tol, bahkan sampai perempatan Ciawi, kami tidak menemukan kemacetan yang berarti, namun tidak demikian dengan jalur ke arah Jakarta, kemacetan panjang tampak

Reborn

Hari ini 1 Muharram 1435 H. Resolusi tahun lalu banyak yang tidak tercapai, hadeuh...... salah satunya pengen rajin nulis di blog ini, biar ga berdebu kalau kata orang ya udah deh, blog nya dicoba ditata ulang, dari tampilan dan tulisan tulisan di dalamnya Semoga tahun ini akan menjadi lebih baik. Selamat Tahun Baru Hijriah 1435 H, semoga kebaikan menyertai kita sepanjang tahun