Skip to main content

Sukabumi 6-7 November 2013 bagian-2

duuh.... emang susah ya biar konsisten nulis di blog :(
semangat.... he3x....

Tulisan ini lanjutan dari catatan perjalanan yang bisa dibaca disini.

Setelah istirahat untuk makan siang (yang agak kesorean) kami pun melanjutkan perjalanan setelah sebelumnya saya memberi kabar ke rombongan yang kami tuju.

Perjalanan setelah istirahat ini terasa lebih nyaman, karena jalanan lancar. Saya memutuskan untuk tidak berbelok di Parung Kuda, melainkan melalui perkebunan sawit saja, pengalaman selama ini pengerasan jalan aspal yang ada lebih baik di jalur ini.


Akhirnya kami pun tiba di BMT Amanah Madani, Lembaga Keuangan Mikro yang bisa dibilang saya ikut berperan serta dalam membidani proses kelahirannya pada 2009 yang silam. Awalnya kami sempat khawatir BMT sudah tutup, karena kami tiba sudah lumayan sore, dan dari persimpangan jalan, terlihat rolling door BMT dalam posisi tertutup. Tapi kami pun segera bersyukur karena ternyata BMT masih melakukan kegiatan operasional mereka, dan rolling door yang ditutup karena memang bukan pintu masuk utama.

Saya mengucapkan salam dan disambut ramah oleh Kang Dayat dan rekan-rekan BMT. Apakah mereka memang masih ingat saya, atau karena saya datang dengan menggunakan seragam he3x....
Tak berapa lama, Kang Dayat naik ke lantai 2, ooh... ternyata BMT sekarang sudah 2 lantai, Alhamdulillah. Dan kemudian turunlah Pak Didin, sang ketua BMT. Kami pun diajak untuk berdiskusi di lantai 2, agar lebih akrab katanya.

Di lantai 2 kami bertemu dengan Galih, namun sayang Manajer BMT, Kang Nana, sedang mengalami musibah, dan harus menemani Ibunda tercinta di Rumah Sakit, sehingga kami pun tidak bisa bertemu dan akhirnya hanya berdiskusi  dengan Pak Didin.

Saya gembira mendengar penjelasan yang disampaikan oleh Pak Didin, bahwa BMT Amanah Madani saat ini sudah maju, bahkan dana kelolaan sudah lebih dari 1 Milyar, suatu angka yang mungkin tidak terbayangkan oleh teman teman pengelola saat dulu mengikuti pelatihan di awal awal pendirian. BMT juga sudah banyak dilirik oleh Perbankan karena kondisi keuangan dan operasional yang sudah semakin baik. Dalam hati saya berdoa, semoga BMT semakin baik di masa yang akan datang dan semoga semakin mendukung proses menuju masyarakat yang menjalankan transaksi keuangan dengan prinsip syariah sepenuhnya. Bukan hanya dari segi istilah, namun benar benar sesuai dengan syariah yang dicontohkan oleh Rasul dan para Sahabat yang mulia.

Diskusi yang begitu menarik membuat waktu seolah olah berjalan dengan cepat, tak terasa sudah sekitar jam 5 sore, namun kami belum mendapat update lokasi dari rombongan yang berada di belakang kami. Saya pun menawarkan kepada rekan kerja apakah tetap akan menunggu ataukah kami ke penginapan dulu. Saat diputuskan untuk ke penginapan dan berpamitan, tiba tiba Pak Saleh, yang ada di rombongan yang kami tunggu sampai di kantor BMT. Dan kamipun kemudian melanjutkan perjalanan ke lokasi yang dituju.

Saya yang sebelumnya mengira bahwa lokasi tujuan berada dekat Kecamatan Kalapanunggal, harus kembali bersabar, karena ternyata perjalanan menuju lokasi tersebut tidak sedekat yang saya kira. Ditambah lagi dengan kondisi jalan yang buruk dan contour yang terjal, menjadikan fisik kami kembali diuji. Dan setelah 1 jam perjalanan, akhirnya kami berhenti di satu lokasi.

Ya, lokasi yang menjadi tujuan kami adalah area Program Green Corridor Initiative, yang berada di sekitar Taman Nasional Gunung Halimun - Salak.

Saya dan rekan kerja saya, sedang ingin berdiskusi dengan masyarakat yang telah mengikuti program ini hampir setahun lamanya, semoga kami dapat mengambil pelajaran dari apa yang telah mereka perbuat dalam rangka melakukan restorasi hutan di kawasan ini.

Ternyata masyarakat di wilayah ini, sudah beberapa kali menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat. Mereka pernah menerima bantuan berupa domba sebagai bagian dari pengembangan ekonomi. Sayang, karena kami tiba sudah menjelang maghrib, jadi saya tidak bisa mengambil gambar dengan jelas.

Di dalam kandang kandang semacam ini, terkumpul sekitar 50 ekor domba, yang kini berada dalam pengelolaan Koperasi hasil bentukan masyarakat untuk lebih meningkatkan kerjasama di antara mereka.





Sedangkan untuk program restorasi hutan, mereka pun sudah dilatih untuk melakukan pembibitan, tanaman tanaman yang akan digunakan dalam proses penghijauan kembali.






Banyak hal yang kami diskusikan dalam suasana yang santai. Dari harga domba aqiqah, hingga penjualan saat qurban, dan beberapa rencana yang ingin mereka lakukan di masa yang akan datang. Karena waktu yang mulai larut, kamipun pamit untuk mencari penginapan.

Awalnya, kami ingin mencari penginapan di Kota Sukabumi, tapi karena sudah terlalu larut dan kami merasa kasihan dengan driver yang membawa kami, maka kami putuskan untuk menginap di Hotel terdekat. Kemudian kami melanjutkan di pagi hari, mengambil jalur Cianjur, agar terhindar dari kemacetan parah di Caringin, Bogor.

Meskipun perjalanan kali ini, lumayan melelahkan, tapi saya berharap semoga lain waktu, saya bisa kembali bersilaturahim dengan para penggerak ekonomi syariah di wilayah ini.


Comments

Popular posts from this blog

Re-Install GRUB setelah modifikasi Partisi

Berpindah dari satu tempat ke tempat lain pasti membutuhkan usaha, demikian juga berpindah dari satu hal yang sudah biasa kita lakukan kepada hal yang baru misalnya dari Sistem Operasi buatan Microsoft yaitu Windows ke Sistem Operasi Opensource seperti OpenSUSE . Sudah lama sebenarnya saya menggunakan OpenSUSE, bahkan ketika namanya masih SUSE Linux saya sudah mencobanya. Meskipun beberapa kali harus install ulang, karena belum paham dan masih ada rasa malas untuk mencari titik permasalahan dan cara perbaikannya, namun tidak menyurutkan langkah untuk mempelajari dan menggunakan aplikasi gratis dan bebas dari pembajakan. Mulai stabil menggunakan sejak versi 13.1, upgrade ke 13.2 relatif tanpa masalah dan sekarang menggunakan versi Tumbleweed yang merupakan versi rolling release dimana kita akan terus mendapatkan versi aplikasi terbaru begitu versi tersebut lolos dari test yang dilakukan tanpa harus menunggu lama.

Khiyar dalam jual beli

Jual beli adalah hubungan antar manusia yang sering sekali dilakukan, hal ini sebagai efek dari tidak ada manusia yang bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya dengan cara memproduksi barang/jasa yang ia butuhkan. Rumah banyak membutuhkan material (bata, semen, baja, genteng, dll) agar dapat dibangun dan kemudian ditempati. Baju yang dipakai dibuat dari kain yang sulit sekali dibuat sendiri, baik dari bahan baku maupun waktu proses dan keterampilan untuk membuatnya. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan akan makanan, meskipun manusia dapat memasak sesuai apa yang dia suka namun tetap membutuhkan bantuan manusia lain untuk menyediakan bahan bahan yang akan digunakan (beras, sayur mayur, lauk pauk, bumbu, dll). Karena seringnya transaksi jual beli ini dilakukan antar manusia, seringkali kita lupa bahwa ada aturan yang perlu diperhatikan dalam melakukan transaksi ini, padahal Islam adalah agama yang lengkap dan melingkupi seluruh aktivitas manusia selama hidup di muka bumi, dari bangun ti...

1 Syawal 1435 H

Saat imam subuh pagi tadi membacakan ayat tentang musibah, dan kemudian imam sholat ied juga membaca ayat yg sama, membuatku ingat bahwa di saat kegembiraan melanda negeri ini, ada saudara saudara muslim yg sedang dilanda kesedihan akibat gempuran musuh musuh Allah. Namun saat rakaat kedua imam ied membaca ayat dimana Allah menerangkan bahwa syuhada itu tidaklah mati, mereka hidup di sisi Rabb-nya, membuatku berfikir, mungkin kami disinilah yg sedang ditimpa musibah, dunia diletakkan di hadapan kami, sehingga kami berlomba-lomba mengejar dunia, padahal dalam ayat yg lain Allah menegaskan bahwa kehidupan akhirat itulah sebaik-baik kehidupan. Sedangkan saudara kami, di Suriah, Gaza, dan belahan dunia lainnya, sebenarnya sedang mendapat nikmat yg begitu besar dari Allah karena dibukakan pintu surga di hadapan mereka. Allahummaghfir lanaa, Rabbana aatina fiddunya hasanah, Wa fil akhirooti hasanah, Waqina adzabannar